[REVIEW] The Anthem of the Heart (2017)

The Anthem of the Heart


The Anthem of the Heart atau dikenal juga dengan nama Kokoro ga Sakebitagatterunda, merupakan film bergenre drama/fantasi yang dirilis pada tahun 2017. Film ini merupakan live action dari movie anime dan manga dengan judul yang sama. Diperankan oleh Kyoko Yoshine, Kento Nakajima, Anna Ishii, dan Ichiro Dan.


Kyoko Yoshine aka Naruse Jun


Kento Nakajima aka Takumi Sakagami


Anna Ishii aka Natsuki Nito


Kanichiro aka Daiki Tasaki



Menceritakan tentang Naruse Jun, seorang gadis kecil yang cerewet dan selalu menyeloteh apapun yang ia pikirkan. Jun mempunyai mimpi agar dapat berdansa di istana diatas gunung dekat rumahnya.

Jun tidak mengetahui bahwa istana itu adalah sebuah hotel cinta. Hampir setiap pulang sekolah Jun berdiri didepan istana hanya untuk memandangnya. Hingga suatu hari saat sedang melakukan aktivitas biasanya itu Jun melihat ayahnya keluar dari istana bersama seorang wanita. Tanpa pikir panjang ia pulang kerumah menceritakan pada sang ibu. Ia mengatakan bahwa ayah telah pergi ke istana bersama seorang putri tapi putri itu bukan ibunya. Esoknya ayah Jun pergi dari rumah dan memarahi Jun dengan sangat keterlaluan. Ia teringat bahwa sang ayah pernah membeli sebuah telur dari festival dan berucap bahwa dewa yang ada didalam telur ini akan mengambil suara seseorang bila ia terlalu cerewet. Teringat akan itu, Jun semakin merasa bersalah karena perceraian orang tuanya disebabkan oleh dirinya. Sejak saat itu Jun ketika Jun berbicara perutnya akan kesakitan. Jun percaya itu terjadi karna kutukan dari telur itu untuknya.

Hingga di SMA Jun belum bisa berbicara dengan baik. Bahkan siswa dikelasnya hampir tidak pernah mendengar suara Jun. Mereka menganggap Jun sangatlah aneh. Suatu hari kelas mereka ditunjuk sebagai penampil untuk festival. Guru wali kelasnya, Kazumi Jōshima, kemudian mendaftarkan Jun menjadi panitia bersama dengan tiga orang lainnya, Takumi Sakagami, Natsuki Itō, dan Daiki Tazaki. 
Pada awalnya mereka menolak tawaran itu.  

Namun saat Jun ingin menyuarakan keberatannya ia mendengar Takumi bernyanyi dan terpukau. Padahal Takumi datang juga datanf dengan maksud yang sama seperi Jun. Jun meminta Takumi untuk mengubah kata-katanya untuk menjadi lirik lagu karena ia baik-baik saja ketika bernyanyi. Akhirnya mereka berdua batal untuk mengundurkan diri dari panitia dan sering berkomunikasi melalui handphone untuk meringankan Jun. Jun, Takumi mengajak Natsuki untuk bergabung. Mereka bertiga memutuskan untuk mengadakan pertunjukan musikal yang diciptakan oleh Jun.

Sementara Daiki seorang atlet bisbol yang tidak dapat bergabung dengan timnya karena sedang cedera. Ia menolak mengikuti musikal tersebut karena Jun tidak dapat berbicara apalagi bernyanyi. Jun membantah pernyataan tersebut dengan bernyanyi di depan kelas.  Sebelum itu juga saat pertemuan mereka berempat di sebuah cafe mereka mendengar bahwa junior Daiki di tim bisbol sedang bergosip tentang Daiki. Mendengar itu Jun marah dan berbicara meskipun dengan perut yang sakit. Akhirnya Daiki memohon maaf pada Jun dan bergabung untuk mewujudkan musikal dongeng ciptaan Jun tersebut.

Mereka kerap menghabiskan waktu bersama untuk mempersiapkan pertunjukan musikal, Jun mulai memiliki rasa kepada Takumi, dan Daiki juga mulai memiliki rasa kepada Jun.
Namun siapa yang tau ternyata Takumi dan Natsuki adalah mantan sepasang kekasih saat SMP dulu. Natsuki pernah berbohong pada temannya jika ia bukan kekasih Takumi sehingga hubungan mereka berakhir.

Di malam sebelum pertunjukan, Takumi menanyakan Natsuki mengenai laki-laki yang saat ini ia pacari, dan berujung pada Natsuki menyampaikan bahwa yang ia pacari sebenarnya tak lain adalah Takumi sendiri. Padahal sebelumnya Natsuki marah karena Takumi seperti jatuh cinta pada Jun.
Takumi menyampaikan bahwa meskipun dia peduli, tidak berarti dia jatuh cinta kepada Jun. Dia juga selalu menyesal karena tidak pernah mengungkapkan perasaannya kepada Natsuki meskipun dirinya telah mengetahui perasaan Natsuki kepadanya pada waktu itu. Tanpa sepengetahuan mereka, Jun mendengar percakapan itu. Karena patah hati, Jun pergi dan bertemu kembali dengan dewa telur yang memberitahukan bahwa dirinya telah memperburuk kutukan tersebut dengan mencoba mengungkapkan perasaannya kepada Takumi.

Pada hari pertunjunkan Jun tidak hadir. Daiki langsung mencari Takumi dan memarahinya. Namun Takumi merasa bahwa itu bukan salahnya bila ia tidak bisa membalas perasaan Jun. Lalu Daiki semakin marah, "kau ini pria, cobalah untuk bertanggung jawab. Bila Jun hari ini tidak hadir maka semua orang akan semakin membencinya. Aku tidak peduli dengan hubungan kau dengan Natsuki tapi cari Jun sekarang"

Takumi menemukan Jun di hotel cinta yang sudah ditutup itu. Disana Jun menangis dan mengatakan bahwa sekarang ia bisa berbicara tapi tidak bisa bernyanyi karena nyanyiannya adalah Takumi. Bila nyanyiannya untuk orang lain apa yang tersisa untuknya. Disana Takumi memohon maaf dan berlutut didepan Jun, mengatakan bahwa Jun boleh memaki sepuasnya agar perasaan Jun lega. Bahwa Jun harus kembali tampil di festival sekarang, karena ibu Jun sedang menonton. Melihat itu Jun benar-benar memarahi Takumi dengan segudang kata kasar. Hingga diakhir ia mengungkapkan bahwa ia mencintai Takumi meskipun ia mengerahui jawabannya.

Setelah itu mereka buru-buru menuju gedung festival agar dapat melanjutkan musikal yang sebelumnya digantikan oleh Natsuki. Jun menyadari bahwa dewa telur tersebut sebenarnya bukan apa-apa melainkan hanya sebuah imajinasi yang dia ciptakan sendiri sehingga dirinya bisa menyalahkan seseorang atas kondisinya. Kini dia mencoba untuk membuka hatinya, begitu pula dengan masa lalunya. Di penghujung film, Takumi dan Natsuki memperbaiki kembali hubungan mereka, sementara Daiki akhirnya mengungkapkan rasa sukanya kepada Jun.



•••
 


Film ini aku dapat dari temanku, sehingga aku menonton secara tiba-tiba tanpa mengetahui sinopsis awalnya. Membuatku tidak menyiapkan hati untuk kisah yang menyedihkan. Mungkin bila yang sudah tau movie anime dan manganya akan tau bila ini kisah tentang gadis rapuh yang memiliki cinta bertepuk sebelah tangan pula. Dari awal kita disuguhi bahwa kandidat terbesar untuk menjadi pasangan Jun adalah Takumi. Mereka yang saling menghibur dan ada saat dibutuhkan. Takumi yang selalu membantu Jun mengatasi masalahnya. Jun yang selalu merasa merasa nyaman saat bersama Takumi. Tapi semua itu hancur saat aku tau kalau Takumi dan Natsuki adalah mantan kekasih yang masih saling menyukai.

Saat pembicaraan mereka berdua didengar oleh Jun aku mulai hampir mematikan laptop. Penderitaan Jun terlalu beraaaaat. Apalagi Takumi merasa bukan salahnya bila ia tidak bisa membalas perasaan Jun ketika Daiki memarahinya. Aku makin benci dengan Takumi saat di hotel cinta Jun memarahi Takumi mengungkapkan bahwa ia mencintai Takumi tapi Takumi malah menjawab "aku tau, tapi aku mencintai Natsuki". Coba bayangin, gimana hancurnya perasaan Jun. Habis dicaci dengan kata-kata laknat itu Takumi nggak sadar juga apa???  Adegan itu sukses membuat aku menangis.

Pas dipost credit itu Daiki ngungkapin perasaanya pada Jun. Jujur aku senang karna ada orang yang tulus buat Jun. Tapi maksudnya, kalau akhirnya Daiki untuk Jun dibuat gitu adegan mereka berdua dari awal. Sehingga jiwa second lead aku ada. Ini kan aku di PHP-in sama Takumi. Kesannya Takumi hanyalah pria yang ngebaperin anak orang.

Setelah Jun lari mendengar Takumi dan Natsuki, aku semakin kasihan sama Jun. Seorang anak yang dihakimi oleh ayahnya, terkepung oleh rasa bersalah dan semakin menutup diri. Serta secara mendadak pula cinta nya juga kandas.

Pada akhirnya meskipun bagiku film ini belum sempurna tapi memiliki happy ending. Sehingga bisa menjadi rekomendasi tontonan untuk kamu.

Selamat Menonton !


























Komentar

Postingan Populer