[REVIEW] Fall in Love at First Kiss (2019)

Fall in Love at First Kiss

Fall in Love at First Kiss adalah film yang berasal dari China dirilis pada tanggal 14 Februari 2019. Film ini merupakan remake dari serial drama popeler Jepang berjudul Itazura Na Kiss. Berawal dari sebuah manga serial ini telah dibuat dalam banyak versi. Remake Jepang yang juga berjudul Itazura Na Kiss (1996). Itazura Na Kiss Love in Tokyo (2013), Itazura Na Kiss Love in Tokyo 2 (2014), Itazura Na Kiss The Movie in Hight School (2016), Itazura Na Kiss The Movie Campus (2017), Itazura Na Kiss The Movie Propose (2017). Remake Taiwan It Started with a Kiss (2005). Remake Korea berjudul Naughty Kiss (2010), Remake Thailand berjudul Kiss Me (2015). Secara garis besar Fall in Love at First Kiss memiliki plot dan alur yang menyerupai serial terdahulunya. Diperankan oleh ;

Darren Wang aka Jiang Zheshui

Yun Lin aka Yuan Xiangqin

Yuan Xiangqin seorang gadis yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada Jiang Zheshui karena ciuman pertamanya  yang terjadi secara tidak sengaja pada hari pertama SMA. Jiang Zheshui adalah sosok sempurna. Ia merupakan siswa kelas A, jenius, dengan skor IQ 200, tampan dan berasal dari keluarga berada. Namun sifatnya yang cuek dan dingin tak menyulutkannya untuk dikagumi oleh seluruh siswi satu sekolah. Sementara Xiangqin adalah siswi kelas F dimana itu merupakan tingkatan terbawah di sekolahnya.

Setelah memendam perasaan selama 3 tahun akhirnya ia menyatakan perasaannya dengan memberi surat cinta. Seperti yang telah kita duga Zheshui menolak dan mengatakan bahwa ia tidak menyukai gadis yang bodoh. Pernyataan cinta itu menggemparkan sekolah. Bagaimana tidak? Seorang gadis dari kelas F berani menyatakan cintanya pada siswa kelas A, apalagi itu adalah Jiang Zheshui siswa terpopuler. Hingga setelah kejadian itu Xiangqin menjadi perbincangan disekolah.

Suatu hari rumah yang baru saja dibeli dengan harga murah oleh papa Xiangqin mengalami keruntuhan akibat gempa. Rumah itu runtuh akibat struktur dan pondasi yang tidak kuat. Kejadian itu menjadi topik hangat dipemberitaan televisi. Membuat Xiangqin semakin diolok-olok disekolah. Beruntung papa Xiangqin memiliki seorang sahabat akrab dan mengajak mereka untuk tinggal dirumahnya. Tak disangka ternyata itu merupakan rumah dari keluarga Jiang Zheshui. Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? Silahkan ditonton teman-teman !

 ...



SPOILER ALERT 


Remake Itazura Na Kiss kali ini memiliki nuansa yang berbeda. Jujur aku sudah menonton semua versi dari Itazura Na Kiss kecuali versi Jepang 1996. Dari semua versi itu aku sama sekali nggak bisa berpaling dari Itazura Na Kiss Love in Tokyo 2013/2014 yang diperankan oleh Furukawa Yuki dan Honoka Yahagi. Love buat mereka ♥♥

Furukawa Yuki dan Honoka Yahagi aka Irie Naoki dan Aihara Kotoko dalam Itazura Na Kiss Love in Tokyo

Darren Wang dan Yun Lin aka Jiang Zheshui dan Yuan Xiangqin dalam Fall in Love at First Kiss

Menurutku versi itu nggak ada tandingannya deh. Karakter Irie Naoki sangat epik diperankan oleh Furukawa Yuki sebagai sosok cowok jenius, cuek, dingin, tapi sayang keluarga. Begitu pun dengan sosok Aihara Kotoko sangat pas diperankan oleh Honoka Yahagi sebagai sosok cewek cantik, bodoh, penyayang dan selalu jatuh cinta pada Irie.

Semua versi yang sudah aku nonton itu hanya sekedar numpang lewat tanpa bekas. Cuma untuk memuaskan rasa sukaku sama serial ini.

Namun berbeda dengan Fall in Love at First Kiss yang justru memiliki beberapa perbedaan yang membuatnya menarik dan menempati ruang yang spesial dihatiku. Salah satu alasan terkuatnya adalah pemilihan pemeran utama Darren Wang dan Yun Lin. Saat pertama kali melihat Darren Wang aku merasakan tatapan mata dan postur yang sesuai dengan Irie Naoki. Apalagi ketampanan nya tidak diragukan lagi. Maka dari itu aku langsung jatuh cinta pada Darren Wang dan setuju perannya sebagai Irie Naoki aka Jiang Zheshui. Karakter yang tak kalah penting adalah Yuan Xiangqin, beberapa remake sebelumnya sangatlah sulit mendapatkan sosok Yuan Xiangqin yang tepat. Tapi Yun Lin mampu memerankan Yuan Xiangqin dengan sangat baik. Aku juga langsung suka pada Yun Lin yang memerankan Yuan Xiangqin. Sangat jarang lho aku suka sama karakter wanita. Ditambah chemistry mereka berdua yang bagus banget.

Menurutku karakter Jiang Zheshui ini lebih manusiawi dibanding Irie Naoki. Maksudnya Zheshui tidak sedingin Irie Naoki. Zheshui cenderung cuek tapi sering tersenyum dan menunjukkan rasa sukanya pada Xiangqin melalui raut wajahnya. Sementara Irie, aku dibuat bingung apakah ia suka sama Kotoko apa nggak? Atau hanya karena terpaksa.

Dari awal ketika Zheshui membantu Xiangqin belajar dan Xiangqin akhirnya berada di peringkat 100 besar dan nama mereka berdua ada kertas yang sama dengan Zheshui tetap diperingkat 1, Zheshui tampak tersenyum bahagia. Meskipun Irie juga tersenyum pada scene itu tapi aku rasa setelah senyuman itu perlakuan Zheshui pada Xiangqin lebih menghangat. Jadi bisa dipastikan jika Zheshui sudah terbiasa dengan Xiangqin. Puncaknya ketika Zheshui dijodohkan dengan Shahui yang menurut Zheshui itu dapat menolong perusahaan. Dirumah sakit papa Jiang berpesan bahwa itu bukanlah satu-satu jalan untuk menyelamatkan perusahaan, karena menikah harus dilakukan pada orang yang kita sukai.

Lalu Xiangqin datang dan mengobrol dengan Zheshui.


Jiang Zheshui : Kau tak mau bertanya? Apa aku berkencan dengan Shahui? Bagaimana perasaanku padanya? Apa aku menyukainya?

Yuan Xiangqin : Apa kabarmu?

Jiang Zheshui : Apa urusanmu jika aku baik atau tidak?

Yuan Xiangqin: Benar, mungkin kau tak peduli tapi aku akan pindah. Kita mungkin akan sulit bertemu lagi. Jaga diri.

Jiang Zheshui : Aku tidak sendirian, aku ingin menunda kuliah ku dan bertunangan dengan Shahui. Kau sudah mendengar itu kan?

Yuan Xiangqin : Itu bagus, aku mendoakan kalian. Aku serius. Sebenarnya aku sudah berpikir, impian hidupku adalah bersamamu sudah saatnya untuk menyerah. Benarkan?

Jiang Zheshui : "Aku Menyukaimu", aku masih ingat kau mengatakan itu. Jadi "cinta" mu, "tidak akan menyerahmu" hanya segitu saja?

Yuan Xiangqin : Iya, aku menyukaimu seperti ini selama 3 tahun. Bukankah itu seperti orang bodoh. Tapi jangan kuatir, aku takkan pernah menjadi sebodoh itu lagi.



Dialog diatas cukup untuk membuat air mata ini menetes jatuh. Scene diatas juga merupakan scene original Fall in Love at First Kiss dimana versi yang lain tidak punya. Versi yang lain tidak menunjukan bagaimana gamangnya Irie yang dijodohkan demi perusahaan dan perasaan Kotoko. Kita dibuat bingung jangan-jangan Irie benar-benar ingin perjodohan itu terjadi. Tapi disini kita diperlihatkan kacaunya suasana hati Zheshui yang terlihat jelas ia menyukai Xiangqin tapi bingung harus melakukan apa. Bahkan pertanyaannya pada Xiangqin tentang "Apa kau tak mau bertanya apa aku berkencan dengan Shahui" seperti ungkapan "nggak cemburu liat aku sama Shahui?"

Sementara jawaban Xiangqin patut diancungin jempol. Bagaimana lagi coba? Jelas-jelas Zheshui dijodohin, dia-nya mau, sama sekali nggak ada tanda balasan perasaan Zheshui buat dia jadi Xiangqin mesti lakuin apa selain menyerah. Ditambah ekspresi Zheshui juga dingin mengerikan gitu. Siapa coba yang nggak takut?

Layaknya sebuah film, tak ada yang sempurna. Seperti ungkapan mama Zheshu yang mengatakan bahwa sejak kehadiran Xiangqin di rumah keluarga Jiang membuat Zheshui berubah justru tak nampak penonton saksikan. Klub tennis juga kurang dibahas. Hanya saat kegiatan sekolah bukan Xiangqin yang masuk klub tennis demi Zheshui. Karakter kedekatan Papa Yuan dan Papa Jiang ntah kenapa kurang banget diekspos di versi ini. Bahkan hanya keliatan diawal pertemuan mereka saja. Padahal kan kunci Xiangqin bisa tinggal dirumah Zheshui karena persahabatan ayah mereka. Karakter Yushei juga keliatan kurang dekat sama Xiangqin. Mereka ini kakak ipar dan adik yang saling menyayangi lho, meskipun suka berantem. Tapi eumm ada sih pada scene Xiangqin pindah terus Yushei keliatan sedih sama pas ending Xiangqin nelfon Yushei nanyain apa Zheshui punya pacar lain. Tetap aja rasanya kurang. 

Setumpuk aspek yang kurang tersebut mungkin terjadi lantaran kurangnya eksporitasi dalam film. Tapi seiring berjalannya waktu film ini membayar lunas semua keraguan ketika menit-menit terakhir. Apalagi ketika melihat Xiangqin berlari sambil menangis hanya penonton yang tidak punya hati rasanya bilang tak ingin melihat kedua tokoh utama ini bahagia.

Lalu, aku juga sangat suka karakter Zheshui saat ia bekerja menggantikan papa Jiang di perusahaan. Sangat jelas ditampakkan kelelahan, bingung dan frustasinya Zheshui. Dirinya juga sangat cocok memakai jas dengan tatapan serius.

Bahkan Xiangqin berhasil masuk Prodi Keperawatan dengan susah payah atas usahanya sendiri bukan bantuan belajar dari Zheshui. Itu berarti Xiangqin tanpa sadar tetap mencintai Zheshui meskipun mereka berpisah. Ia masih mengingat mimpi Zheshui untuk menjadi Dokter dan akan menemaninya.

Rasa cinta Xiangqin pada Zheshui sangatlah tulus. Ia bukanlah budak cinta tanpa nyawa yang mencintai seseorang hingga fanatik.



Yuang Xiangqin : Zheshui, dimasa depan istrimu pasti akan sangat bahagia. Seandainya saja kita tak bisa bersama, bisakah kau berjanji untuk mencari orang yang kau suka yang lebih baik dariku?

Jiang Zheshui : Bisakah kutemukan?



Terakhir, yang paling aku suka dari versi ini adalah scene lamaran, benar-benar beda.  Dialog lamaran bagian ending yang menjadi favoritku itulah yang mampu menyelamatkan film ini. Seakan aku memaafkan kekurangan-kekurangan yang ada sebelumnya. Andai saja ending yang dipilih bukan seperti ini mungkin, versi kali ini akan sama saja dengan versi-versi yang lain.

Lamaran terjadi setelah Zheshui dan Xiangqin telah terpisah dalam waktu yang lumayan lama. Bukan karna Zheshui cemburu pada A Jin yang yang telah melamar Xiangqin, seperti versi yang lain. Tidak ada scene khas hujan-hujanan dan payung. Scene lamaran ini diganti diaula sekolah. Zheshui menunggu Xiangqin yang akan datang karena melihat postingannya. Zheshui di versi kali ini begitu percaya diri. Setelah Xiangqin pergi dia tidak langsung mengejar atau mencarinya. Zheshui malah memberi kode melalui postingan SNS-nya yang hanya ditunjukkan kepada Xiangqin. Seperti IG yang bisa diatur siapa yang bisa melihat postingan kita. Zheshui begitu yakin bahwa Xiangqin tidak akan pergi kelain hati. Melihat Xiangqin datang maka Zheshui yakin kodenya berhasil dan cinta Xiangqin masih miliknya.



Jiang Zheshui : Kali kedua kita bertemu, saat aku memberi kata sambutan. Lalu datang pengakuan cinta. Itu adalah surat cinta yang paling tidak bisa kujelaskan yang pernah kuterima. Tak bisa dijelaskan seperti dirimu. Dan membuatku tak bisa dijelaskan juga. Pada awalnya aku ingin menyingkirkanmu. Tapi entah mengapa aku tidak bisa menyingkirkan itu. Kau seperti soal yang tidak bisa kupecahkan. Semua emosi yang muncul karena dirimu tidaklah biasa. Dan juga masalah terburuk yang pernah ku tangani. Aku pikir semua jawaban memiliki jawaban yang benar. Tapi aku lupa, kau adalah pengecualian dalam hidupku. Kau bilang kau akan menyerah terhadap ku. Tapi hanya kau yang tau aku ada disini, hanya kau. Kau sekarang berada disini, itu berarti kau masih mencintaiku. Yuan Xiangqin, orang yang kau cintai adalah aku jadi jangan bilang menyerah. Dan jangan menyukai orang lain, dikehidupan ini kau hanya boleh mencintaiku.

Yuan Xiangqin : Aku sudah lama mengejarmu, apa kau tidak muak?

Jiang Zheshui : Iya aku muak. Jadi ayo kita menikah.

Yuan Xiangqin : Kau mengerti arti pernikahankan? Jangan mengolok-olok perasaan demi menyenangkan orang lain.

Jiang Zheshui : Aku tau, cara agar kau bisa disampingku selamanya. Menikahlah denganku, nyonya Jiang.

Yuan Xianqing : Mengapa kau begitu percaya diri, bagaimana jika aku dikejar orang lain?

Jiang Zheshui : Bisakah kau benar-benar tidak menyukaiku?


Beuuuuhh, baper pas dialog ini memuncah sekali ♡

...

Hi My Day ...
Tanpa membandingkannya dengan versi yang lain, Fall in Love at First Kiss mempunyai keindahannya tersendiri. Sebab tidak mungkin manga dan drama sebanyak 16 eps itu dapat dituangkan semuanya dalam film berdurasi 2 jam. Tapi satu hal yang pasti, aku sangat suka dan puas dengan versi kali ini. Sekali lagi ini hanyalah pendapat pribadiku. Sampai jumpa di review selanjutnya.